Muratara, Advetorial- Jum’at (1/3/2024) pagi, bertempat di ruang pertemuan SMPN 1 Muratara, Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) terhadap Operator Dapodik SD dan SMP Se-Muratara.
Bupati Musi Rawas Utara, H Devi Suhartoni, yang hadir di lokasi langsung secara resmi membuka acara Bimtek Operator Dapodik Se-Muratara itu dengan didampingi Kadis Pendidikan Muratara, Zazili, S.Sos.
“Buat struktur data, apa saja yang dibutuhkan. Jangan ngarang-ngarang dalam isian dapodik. Dengan data yang update dan faktual, dapat dipetakan sejauh mana kondisi sarana pendukung seperti bangunan ruang kelas, tenaga pengajar dan sebagainya. Sehingga pihak Kementerian mengetahui, sejauh mana urgensi dan prioritas yang mesti diperbaiki. Karena pendidikan itu penting, bagaimana Muratara mau maju, kalau pendidikan tidak berkualitas,” sampai Bupati Muratara dalam arahannya.
Bupati berharap, ada kemajuan SDM khususnya pada data isian Dapodik yang di update sesuai dengan kondisi terkini, tidak mengada-ada. Termasuk juga bangunan yang sudah dibangun atau diperbaiki untuk tidak lagi dimasukkan dalam usulan perbaikan di data Dapodik.
Pada kegiatan tersebut, selain dihadiri Bupati Musi Rawas Utara, H Devi Suhartoni, dan Kepala Dinas Pendidikan, Zazili, S.Sos., juga menghadirkan Pemateri dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Wantoro, ST., dan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Muratara, Salahudin, ST.
Pada sesi sebelum dimulainya materi, terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, disampaikan secara langsung oleh Operator Dapodik kepada Bupati Muratara yang sempat hadir.
Salah satunya, Dedi dari SMP Karang Anyar yang mengungkapkan perlengkapan ANBK pengadaan tahun 2021 rusak terkena banjir. Selain itu, di SMP Karang Anyar juga belum memiliki Lab Komputer. Ada juga usulan yang disampaikan Arif perwakilan dari SMP Translog Pauh yang mengungkapkan fasilitas gedung belajar mengalami musibah kebakaran pada Juli 2023, sangat membutuhkan pembangunan. Terdapat pula keluhan dari salah satu sekolah yang mengalami kendala usulan untuk menjadi penerima DAK Fisik lantaran jumlah siswa yang dibawah standar Permendikbud.
“Hari ini kita menggelar Bimtek Operator Dapodik SD SMP se-Muratara. Harapan kita, data yang diinput dalam dapodik akan lebih baik, riil, dan sesuai dengan kondisi terkini. Terkait kendala jumlah siswa sehingga tidak dapat DAK Fisik, ya kita akan bantu melalui APBD. Selain itu, kita usulkan tahun ini ada 10 Operator untuk diangkat PPPK,” jelas Kadis Pendidikan Muratara, Zazili, S.Sos. (Advetorial)