APIP “Kecolongan” Dana Bansos Mura Diduga Ajang “Bancakan”

MUSI RAWAS | LINGGAUUPDATE.COM —MESKIPUN sudah didampingi, pihak Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) masih saja, “Kecolongan”. Penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas diduga jadi ajang “Bancakan”, Selasa (28/1).

Pasalnya, dana bansos yang disalurkan kedalam rekening masyarakat senilai Rp 17.500.000, tidak diketahui oleh beberapa penerima bantuan, bahkan Buku rekening dibuat tanpa diketahui dan diserahkan ke penerima, begitu juga upah tukang sebesar Rp 2.500.000, sebagian belum direalisasikan, sedangkan Penarikan dana dari Bank bukan melalui Penerima yang sampai saat ini oknum tersebut masih jadi..?.

Dijelaskan, Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK, Abu Hanifah, juga selaku Satuan Kerja (Satker) di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Musi Rawas. Soal buku rekening sesuai aturan itu dititipkan atau tersimpan di cabang Bank Sumsel Babel untuk mengantisipasi jagan sampai disalah gunakan, sebab dana itu peruntukanya langsung dibelanjakan kebahan material bangunan untuk rehab rumah. Lanjutnya, saat pelaksaan dilapangan itu langsung didampingi pihak APIP dari Inspektorat dan dinyatakan tidak ada masalah sehingga bisa di realisasikan 100 persen.

“Kejadian dilapangan, Akuinya, itu akibat kurang pengawasan dari Dinas”, kata PPK.

Hari yang sama, disampaikan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Noval. Membenarkan kalau semua buku rekening itu tersimpan di Dinas nya, dikarnakan untuk melengkapi data administrasi.

“Secepatnya, buku rekening itu akan kami serahkan ke masing – masing Penerima”, ungkap PPTK.

Setahu PPTK, semua biaya upah tukang itu sudah direalisasikan tapi soal kejadian itu dirinya tidak tahu, sementara dibenarkan dia adanya uang untuk biaya pembuatan buku rekening yang dibebankan ke penerima Rp.10.000, sedangkan pungutan Rp.50.000, saya tidak tahu sebab itu tugas tim bagian lapangan.

“Biaya tukang, semua sudah dibayar tapi saya tidak tahu kalau ada yang belum direalisasikan”, katanya. (Toding Sugara)