Pelatihan Jurnalistik Desa, Ketua IWO Mura – Linggau Beri Pemahaman Etika Jurnalistik

 

MUSI RAWAS,  – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Musi Rawas (Mura)-Kota Lubuklinggau, Rudi Rediansyah, di tunjuk sebagai pemateri/narasumber dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik Desa yang diikuti oleh 36 orang peserta yang berasal dari perangkat desa se-Kecamatan STL Ulu Terawas.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Paduraksa, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Rabu (5/10/2022), tersebut, Rudi Rediansyah, memberikan pemahaman kepada seluruh peserta pelatihan tentang bagaimana etika seorang jurnalistik dalam menajalankan tugasnya.

Dengan mengenakan baju kebanggaan IWO Mura-Linggau, dirinya menjelaskan bahwa dalam melakukan sesi wawancara, kita sebagai jurnalis juga mempunnyai langkah-langkah untuk menggali informasi.

Diantaranya memperkenalkan diri, menunjukan ID Card wartawan serta harus mampu menunjukan surat tugas sebagai jurnalis sebab, itu merupakan kewajiban dari wartawan dan itu merupakan hak narasumber untuk menanyakan hal tersebut.

“Tidak apa-apa sebagai narasumber kita berhak mempertanyak hal itu agar jelas maksud dan tujuan dari jurnalis itu”, kata ketua IWO Mura-Linggau yang juga merupakan wartawan di salah satu TV swasta ternama di indonesia ini.

Dikatakan, sebab saat ini tercorengnya nama jurnalis terkadang itu akibat ulah dari oknum-oknum yang merusak nama jurnalistik itu sendriri, sehingga menuai permasalahan di tengah masyarakat.

Lanjutnya, selain itu kita sebagai seorang jurnalis dalam melakukan pemberitaan, tentunya kita mengacu pada 5 W+1H, agar tetap berada pada subtansi yang tepat dan memenuhi unsur sebuah berita.

“Dari sanalah kita dapat melihat kredibilitas dan profesionalisme seorang jurnalis dalam melakukan pemberitaan dan menyebarluaskan sebuah informasi ke publik”, jelasnya.

Hal senada juga di sampaikan oleh Sekretaris Dinas Kominfo Mura, Salman Afarizi, bahwa etika sebagai seorang individu dan warga dalam dunia jurnalis harus tetap dijalankan dan tetap harus sesuai dengan prosedur.

“Dalam bermedia sosial kita harus bisa membedakan mana yang sifatnya pribadi dengan mana yang memang di konsumsi untuk khalayak banyak”, terangnya.

Disampaikan, dari jurnalisme warga kita juga memiliki prinsip-prinsip dasar, bagaimana kita melakukan publikasi ke publik sehingga dapat menarik pembaca, dengan menggunakan bahasa dan kata-kata yang pantas, sopan dan tentunya membangun. Pungkas nya. (*)

“Prinsip-prinsip ini lah yang menjadi dasar kita sebagai jurnalis warga untuk dapat menyampaikan informasi yang benar dan tidak bersifat hoax nantinya”, pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *