LUBUKLINGGAUÂ – Dialog Ekologi Kebangsaan, yang diadakan oleh Poros Hijau Indonesia, yang bertempat di meeting room hotel Dafam, kota Lubuklinggau disambut baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau. Hal ini disampaikan Walikota Lubuklinggau, SN. Prana Putra Sohe, melalui asisten II, Nobel Nawawi saat membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, IR Suwito, Focal Point Pokja Nasional PPS Anggota TP2PS, Rivani Noor, tenaga ahli mentri KLHK RI hukum konflik agraria dan mediasi, Wakil Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni, sekaligus deklarator POHI kabupaten Muratara, asisten I kabupaten Musi Rawas, Heriyanto, wakil ketua I DPRD Musi Rawas, Firdaus Cik Ola, sekaligus deklarator POHI Musi Rawas.
Anggota DPRD kota Lubuklinggau, Taufik Siswanto, sekaligus deklarator POHI kota Lubuklinggau, Viktorian Arnoldi, inisiator POHI Silampari, Dandim 0406 yang diwakili Danramil, Kapten Infanteri Well Edwar Roni, dan beberapa organisasi.
Dalam dialog ekologi kebangsaan yang mengangkat tema “Mengawal Perwujudan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam di Sumatera Selatan Yang Berdaulat, Berkeadilan, dan Berkelanjutan” ini asisten II mengatakan jika forum Poros Hijau inilah yang bakal menjadi wadah agar sumber alam yang ada tidak bakal hilang dan jangan pernah di ganggu.
“Dimana dapat kita sadar atau tidak, pembangunan yang kita lakukan saat ini mempunyai dampak, baik itu terhadap SDA maupun sistem yang lain. Dampak dari infrastruktur itu akan menimbulkan kemacetan, kekumuhan, begitu juga pembangunan perumahan. Jadi hal tersebut perlu kita waspadai, dan inilah forum yang tepat untuk menangani masalah tersebut,” katanya.
Sementara, Chandra Anugrah, koordinator provinsi Sumsel mengatakan jika dirinya sangat bersyukur dengan apa yang telah dilakukan pada hari ini, dan berharap akan adanya perubahan untuk kedepan.
“Saya sangat bersyukur karena tugas baru sudah dimulai, dan kita bisa mewujudkan ekologi kebangsaan,” tutupnya.