4 Tahun Berturut H2G Hantarkan Musi Rawas Menjadi Kabupaten Terinovatif Kanca Nasional

* Persembahkan Quatrick IGA 2017, 2018, 2019 dan 2020

MUSIRAWAS, Liputanmusi.com – Torehan prestasi Kabupaten Musi Rawas makin luar biasa dan terus Membahana di Persada Nusantara.

Setelah berhasil mengentaskan desa sangat tertinggal dan puncaknya melepaskan diri dari status Daerah Tertinggal yang sudah membelenggu hampir selama 15 tahun, Kabupaten Musi Rawas dibawah kepemimpinan Bupati non aktif H Hendra Gunawan yang saat ini sedang cuti melaksanakan kampanye sebagai Cabup Mura segera kembali dinobatkan sebagai Kabupaten Terinovatif di Indonesia tahun 2020.

Kepastian penyerahan anugerah kabupaten terinovatif 2020 ini akan diketahui pada Anugerah Inovatif Goverment Award (IGA) yang informasinya akan dilaksanakan pertengahan Desember mendatang. Pastinya Kabupaten Musi Rawas sendiri kini berada diperingkat VI nasional sementara calon peraih IGA 2020.

Hebatnya lagi, anugerah tersebut bukanlah yang pertama melainkan kali keempat berturut-turut (2017, 2018, 2019 dan 2020) dipersembahkan masa kepemimpinan Bupati H Hendra Gunawan. Walaupun berstatus sebagai daerah tertinggal, perencana ulung yang juga mantan kepala Bappeda itu mempersembahkan penghargaan tertinggi di bidang inovasi yakni Juara I Innovative Goverment Award (IGA) 2018. Sebelumnya 2017 Musi Rawas juga meraih IGA sebagai kabupaten terinovatif peringkat IV nasional.

Dan saat telah lepas dari status daerah tertinggal IGA 2019 konsisten tetap diraih. Tepatnya Kabupaten Musi Rawas menduduki peringkat 7 Kabupaten Terinovatif di Indonesia dan berhak atas Anugerah IGA 2019.

Penghargaan ini menjadi sangat spesial karena Musi Rawas akan menjadi satu-satunya daerah yang empat tahun berturut-turut (Quatrick) menjadi pemenang dengan tetap bertahan dalam 10 besar Kabupaten Terinovatif di Indonesia. Jika 2017 Musi Rawas menjadi Juara IV peraih penghargaan IGA Award, tahun 2018 menjadi juara I atau meraih titel sebagai kabupaten Terinovatif se-Indonesia untuk kategori daerah tertinggal dan 2019 meraih peringkat VII Kabupaten Terinovatif se-Indonesia serta 2020 sementara menempati urutan ke-IV kabupaten terinovatif.

Sebelumnya ditahun 2019, raihan hattrick penghargaan IGA membawa keuntungan besar bagi Musi Rawas. Sebab Musi Rawas mendapatkan reward dana Insentif Tahun Anggaran 2020 (APBN) dari Balitbang Kemendagri.

H Hendra Gunawan mengaku cukup senang dengan adanya informasi Kabupaten Mura kembali berpeluang dinobatkan sebagai kabupaten Inovatif tahun 2020.

“Alhamdulillah. Ini adalah prestasi yang membanggakan dan tentu semuanya ini merupakan hasil kerja keras bersama seluruh komponen masyarakat didukung semua pihak,” kata H Hendra Gunawan yang sedang cuti sebagai Bupati karena melaksanakan kampanye sebagai Cabup Mura dan akan aktif kembali sebagai Bupati Mura menjelang Pilkada 9 Desember 2020 itu.

Sementara itu, seperti diinformasikan beberapa surat kabar beberapa waktu, Kabupaten Mura telah mengikuti tahap akhir dalam penilaian IGA 2020. Mengutif informasi dari Balitbang Mura, disampaikan bahwasanya Kabupaten Mura menjadi satu dari 12 Kabupaten di Indonesia yang masuk dalam nominator penerima IGA 2020 dimana sementara berada diperingkat ke-VI.

Untuk di Indonesia ada 12 Kabupaten, 12 Kota, tujuh Provinsi, tiga daerah perbatasan dan tiga daerah tertinggal yang dilakukan penilaian akhir oleh tim panelis IGA. Dalam penilaian tahap akhir, Pemkab Mura memaparkan lima inovasi unggulannya.

Pemaparan inovasi unggulan kepada Tim Panelis IGA 2020 dilakukan oleh Pejabat sementara (Pjs) Bupati Mura, H Ahmad Rizali. Dalam IGA 2020 Kabupaten Mura mendaftarkan 106 inovasi. Namun, hanya lima inovasi unggulan yang dipaparkan ke tim panelis.

Dilansir dari Balitbang Kabupaten Mura sebelumnya, adapun lima inovasi unggulan Kabupaten Mura yang dipaparkan kepada tim panelis, yakni pertama Gerakan Rabu Sehat Peduli Remaja (Gerbu-Sepur) dari Puskesmas Sumber Harta, kedua inovasi Ibu dan Anak Peduli Kesehatan Gigi (Bunda Peri) dari Puskesmas O Mangun Harjo Kecamatan Purwodadi.

Selanjutnya inovasi ketiga yakni Desa Wisata Tematik (Dewita) dari Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) dan keempat inovasi inovasi Peta Jajak Investasi Usaha (Peta Jitu) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kabupaten Mura.

Terakhir inovasi Tugu Firollis Double Burner oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), yakni alat untuk membakar batok kelapa, kayu dengan tujuan utama untuk manfaatkan kayu yang dibakar oleh petani ketika membuka lahan. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *